Berkumpul di Rumah Nenek

Foto ini diambil saat berada di Rumah Eyang di Wonosari (pulang kampung di tahun 2010.)

This is default featured post 2 title

Foto ini diambil saat saya dan teman sekelas saya melakukan kegiatan Outbound di Desa Pelita, Ciseeng, kota Bogor. Pada tanggal 4 April 2013

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

الخميس، 25 أبريل 2013

PUISI "LAUTAN"

LAUTAN
 
 
 
Oh, lautanku yang indah
Sumber penghasilan bagi semua warga
Berisikan terumbu karang yang cerah
Dan ikan-ikan bagai surga dunia
 
Oh, lautanku yang luas
Tempat mencari nafkah para nelayan
Walau pengorbananya tak dibalas
Tetap besyukur pada takdir tuhan
 
Oh, lautanku yang kaya
Memeberi manfaat bagi semua
Dari para remaja dan anak muda
Sampai kelanjut usia

الجمعة، 19 أبريل 2013

Kisah Nabi Idris a.s

Karena ketekunannya dalam beribadah dan menuntut ilmu, Nabi Idris dikaruniai Allah SWT pengetahuan yang luas dan dalam. Dialah manusia pertama yang menulis dengan pena serta satu-satunya Nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian.

Nabi Idris lahir di Munaf, sebuah daerah di Mesir. Dia adalah keturunan ke enam Nabi Adam, dari Yazid bin Mihla’iel bin Qinan bin Syits.
Dia kakek bapak Nabi Nuh AS. Nabi Syits mengajarkan Idris membaca Shafiah. Allah SWT menurunkan 30 Shahifah kepada Nabi Idris AS yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya (keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah).

Idris kecil mempelajari Shafiah dengan tekun, karena kesukaannya membaca itulah, ia mendapat gelar “Idris”, yang artinya orang yang tekun belajar. Dia belajar membaca dan menulis tanpa mengenal waktu dan tempat. Dia menjadi Nabi pertama yang menulis dengan Pena yang terbuat dari batu kerikil. Tidak mengherankan bila Allah menganugerahkan ilmu pengetahuan yang luas.

Beliaulah yang mula-mula pandai ilmu hitung dan ilmu bintang, dan beliau pula manusia pertama yang merancak kuda, menggunting pakian yang terbuat dari kulit binatang dan menjahitnya.

Dia mempunyai kekuatan yang hebat dan bertabiat gagah berani, sehingga diberi julukan “Asadul Usud”, artinya Singa dari segala Singa. Dia tidak pernah lalai sedikitpun dari mengingat Allah, walau sedang sibuk menghadapi persoalan penting sehari-hari. Hingga Allah memberikan derajat yang tinggi padanya.

Seperti halnya Nabi Adam dan Nabi Syits, Nabi Idris juga menerima Wahyu Allah melalui Malaikat Jibril yang berupa 30 Shahifah yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada Umatnya. Beliau di utus berdakwah kepada umat keturunan Qabil. Umat ini telah bersikap durhaka kepada Allah. Mereka menimbulkan berbagai bencana dan kerusakan di muka bumi. Oleh Nabi Idris orang-orang ini diajak salat, puasa dan bersedekah.

Tapi, keturunan Qabil ini tak mau mendengar ajakan menuju kebaikan itu. Mereka malah menghina dan mengejek Nabi Idris. “Hidup kami sudah enak, senang dan serba cukup, kenapa engkau mengganggu kami? Tanya beberapa orang penting dari kaum itu.

“Ajaranmu aneh, kami tak membutuhkannya!” sahut yang lain. “Lebih baik engkau hidup sendiri bersama Tuhanmu.”

Begitulah tantangan dakwah Nabi Idris selama puluhan tahun menyebarkan ajaran kebenaran. Hanya beberapa gelintir orang yang mau mengikutinya. Sebagian besar dari mereka lebih suka mengikuti hawa nafsunya sendiri.

Karena keturunan Qabil semakin menentang ajaran Idris, Allah memerintahkan Nabi Idris meninggalkan mereka dan membawa pengikutnya yang setia dan mau beriman kepada Allah untuk menyelamatkan diri. Karena Allah akan menurunkan azab kepada umat yang durhaka itu.

Begitu Nabi Idris dan pengikutnya meninggalkan negeri itu, datanglah azab yang dijanjikan Allah. Paceklik merajalela, pertanian gagal, ternak mati, akhirnya umat yang sesat itupun mati bergelimpangan karena kelaparan.

Sebaliknya, Nabi Idris dan orang-orang beriman yang mengikutinya diselamatkan Allah dari bencana yang mengerikan itu.
Bersambung …

Kisah Nabi Idris AS dengan Malaikat Pencabut Penyawa

Izrael, Malaikat pencabut nyawa sangat mengagumi kepandaian Nabi Idris. Izrael ingin lebih mengenal Nabi Idris. Atas izin Allah, diam-diam Izrael menyamar sebagai manusia dan bertamu ke rumah Nabi Idris.

“Assalamu’alaikum,” Malaikat Izrael memberi salam sambil mengetuk pintu.

“Wa’alaikum salam,” jawab Nabi Idris, “Silahkan masuk, siapakah itu, dan ada perlu apa datang kemari?”

Izrael menyampaikan maksudnya untuk berkenalan dengan Nabi Idris sebagai utusan Allah. Akhirnya Nabi Idris mengajak Izrael menginap di rumahnya.

Di rumah Nabi Idris, keduanya asyik beribadah, mereka tidak banyak bicara melainkan terus beribadah. Ketika tiba waktu makan, Nabi Idris mempersilahkan tamunya makan. Tamunya menolak. “Silahkan tuan makan sendiri, saya ingin melanjutkan ibadah saya kepada Allah,” jawabnya.

Setelah makan nabi Idris melanjutkan ibadah bersama tamunya sampai tiba waktu tidur. “Silahkan tuan tidur disini,” Nabi Idris menunjukkan tempat tidur tamu.

“Silahkan tuan tidur dulu, saya masih ingin melanjutkan ibadah saya,” jawab sang tamu, tanpa menunjukkan rasa lelah.

Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang. Nabi Idris sangat heran,, siapakah sebenarnya tamu ini, kenapa tamu aneh ini tidak mau makan dan tidur? Dengan hati-hati Nabi Idris menanyakan hal itu kepada tamunya.

“Saya adalah Izrael, Malaikat pencabut nyawa,” kata sang tamu. Nabi Idris sangat kaget. “Jadi, engkau datang untuk mencabut nyawa saya?” tanya Nabi Idris.

Izrael menggeleng, lalu menjelaskan keinginannya untuk mengenal Nabi Idris lebih jauh. Barulah Nabi Idris sadar, memang begitulah kehidupan malaikat. Dan para Malaikat memang suka mendekati orang-orang yang beriman. Bila orang beriman sedang shalat, berdoa, atau melakukan amal saleh, banyak malaikat yang mengerumuninya.

“Sebenarnya saya ingin merasakan bagaimana rasanya jika nyawa seseorang sedang di cabut,” ujar Nabi Idris tiba-tiba.

“Permintaan tuan aneh sekali,” kata Izrael. Selama ini manusia justru takut nyawanya akan dicabut.

Idris menjelaskan kepada Izrael bahwa pengalamannya akan menjadi bekal dalam berdakwah. Dengan izin Allah, Malaikat Izrael melakukan apa yang diminta Nabi Idris. Dicabutnya nyawa Nabi Idris, lalu segera dikembalikan lagi.

“Saya tidak merasakan apa-apa,” kata Idris setelah bangun dari kematiannya

“Karena saya melakukannya dengan lembut. Begitulah yang selalu saya lakukan terhadap orang-orang beriman,” kata Izrael.

“Bagaimana dengan orang yang tidak beriman? Tanya Nabi Idris penasaran.

“Oh, mereka akan merasakan luar biasa kesakitan waktu nyawa mereka dicabut,” kata Izrael. Nabi Idris ingin mendengarnya. Terlebih waktu Izrael mengatakan, rasa sakit itu akan dirasakan simati sampai hari kiamat. Nabi Idris tidak mampu membayangkan betapa sakitnya. Sakit sehari saja rasanya sudah tidak tahan, apalagi kalau harus menanggungnya hingga ratusan tahun sambil menunggu waktu kiamat tiba. Sebaliknya orang yang beriman akan merasakan kebahagiaan. Setelah mati, mereka akan menikmati hasil setiap amal saleh mereka di dunia,” tutur Izrael menjelaskan.
Bersambung …

Kisah Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka

Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.

“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.

Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”

“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.

“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.

“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.

“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya." kata Nabi Idris. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris berusia 82 tahun.

Firman Allah:

“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.

الخميس، 18 أبريل 2013

Kisah Nabi Adam a.s.

Kisah Nabi Adam
penulis Ustadz Qomar Suaidi
Perintah Allah kepada malaikat dan iblis utk sujud kepada Adam merupakan awal permusuhan iblis kepada manusia. Ia menolak perintah itu sehingga dihukum Allah. Namun iblis berjanji akan menyesatkan Adam dan keturunannya. Salah satu bentuk tipu daya adl berhasil menggoda Adam utk melanggar larangan Allah sehingga Adam dikeluarkan dari surga
Allah subhanahu wa ta’ala ingin menampakkan penghormatan malaikat kepada kepada Nabi Adam secara lahir dan batin. Untuk itu Allahmj subhanahu wa ta’ala perintahkan para malaikat utk sujud kepada Nabi Adam alaihisholatu was sallam:
“Sujudlah kepada Adam!”
Hal ini merupakan penghormatan dan penghargaan kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam dan dlm rangka ibadah cinta dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala serta tuduk kepada perintah-Nya. Segeralah para malaikat itu bersujud
Namun iblis yg berada di tengah-tengah mereka yg tentu ikut serta mendapatkan perintah itu -iblis itu sendiri bukan dari golongan malaikat melainkan dari golongan jin yg diciptakan dari api- justru menyimpan kekafiran kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan kedengkian kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam. Kufur dan rasa dengki itu membuat iblis enggan sujud kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam. tdk cuma menunjukkan kesombongan iblis bahkan menyangkal perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan mencela kebijaksanaan-Nya. Katanya:
“Saya lbh baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan dia dari tanah.”
Maka Allah katakan:
“Wahai iblis apa yg menghalangimu utk sujud kepada apa yg telah Kuciptakan dgn dua tangan-Ku? Apakah engkau sombong ataukah engkau termasuk orang2 yg lbh tinggi?”
Kekufuran kesombongan dan pembangkangan ini merupakan sebab terusir dan terlaknati Iblis. Allah subhanahu wa ta’ala katakan kepadanya:
“Turunlah kamu dari surga krn kamu tdk sepatut menyombongkan diri di dlm mk keluarlah sesungguh kamu termasuk orang2 yg hina.”
Iblis enggan tunduk dan bertobat kepada Tuhan bahkan menentang meremehkan dan bertekad bulat utk memusuhi Adam alaihishalatu was sallam beserta anak cucunya. Ia pun menyiapkan diri saat mengetahui bahwa diri telah ditetapkan menjadi makhluk yg sengsara selama-lamanya. Ia dgn ucapan dan perbuatan bersama bala tentara berikrar utk mengajak anak cucu Adam alaihishalatu was sallam agar menjadi golongan yg telah diputuskan utk tinggal di rumah kehancuran . Iblis nyatakan hal itu dgn mengatakan kepada Allah subhanahu wa ta’ala:
“Wahai Rabbku berilah aku waktu sampai hari kebangkitan.”
Iblis benar-benar meluangkan waktu utk menebar permusuhan di kalangan Adam alaihisholatu was sallam dan anak cucunya. mk tatkala hikmah Allah subhanahu wa ta’ala menuntut agar manusia mempunyai tabiat dan akhlak yg berbeda-beda mk Allah subhanahu wa ta’ala juga menentukan sesuatu yg menyebabkannya. Yaitu berupa cobaan dan ujian dan yg terbesar adl diberi iblis kesempatan utk mengajak anak Adam alaihishalatu was sallam kepada semua jenis kejahatan. mk Allah subhanahu wa ta’ala pun menjawab:
“Sesungguh kamu termasuk orang2 yg diberi tangguh sampai pada hari yg telah di tentukan waktunya.”
Iblis menyambut jawaban itu dgn menegaskan permusuhan kepada Adam alaihishalatu was sallam beserta anak cucu dan menegaskan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala katanya:
“Karena Engkau telah menghukumku tersesat aku benar-benar akan mereka dari jalan-Mu yg lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tdk akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur .”
Iblis mengucapkan itu berdasarkan sangkaan krn ia tahu benar tabiat anak Adam alaihishalatu was sallam. “Dan iblis telah membuktikan kebenaran sangkaan terhadap mereka lalu mereka mengikuti kecuali sebagian orang2 yg beriman.”
Allah berikan iblis kesempatan utk melakukan perkara yg telah menjadi niatan pada Adam alaihishalatu was sallam dan anak cucunya. Allah katakan:
“Pergilah siapa yg mengikutimu dari mereka mk jahannamlah balasan kalian semua sebagai suatu pembalasan yg cukup. Dan hasunglah siapa yg kamu sanggupi di antara mereka dgn ajakanmu dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki dan berserikatlah dgn mereka pada harta dan anak-anak.”
Yakni jika kamu mampu jadikanlah mereka orang2 yg menyeleweng dlm mendidik anak-anak mereka dgn didikan yg rusak dan dlm membelanjakan harta mereka kepada hal-hal yg mudharat juga dlm mencari harta dari yg tdk baik. Begitu pula ikut sertalah dgn mereka jika mereka makan minum dan berjima’ yakni ketika mereka tdk menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala. Juga perintahkanlah mereka utk tdk beriman dgn hari kebangkitan dan pembalasan dan agar mereka tdk melakukan kebajikan. Takut-takuti mereka dgn pembantu-pembantumu berikan kekhawatiran pada mereka ketika berinfak yg baik dgn kefakiran
Kesempatan yg Allah berikan ini sesungguh demi sebuah hikmah dan rahasia yg besar. Sungguh engkau wahai musuh yg nyata tdk akan menyisakan sedikitpun dari kemampuanmu dlm menyesatkan mereka. Manusia yg jahat akan nampak kejahatan dan kejelekan dan Allah subhanahu wa ta’ala tdk akan mempedulikannya
Adapun keturunan Adam alaihishalatu was sallam yg terpilih baik dari kalangan para nabi dan pengikut baik orang2 yg sangat jujur dlm beriman dan para wali-Nya mk Allah subhanahu wa ta’ala tdk akan menguasakan musuh ini atas mereka. Bahkan Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan di sekitar mereka pagar pelindung yg begitu kuat sebagai perlindungan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala membekali dgn senjata yg tdk mungkin musuh bisa menandingi yaitu kesempurnaan iman dan tawakal mereka kepada Rabb-nya
“Sungguh mereka tdk memiliki kekuatan atas orang2 yg beriman dan bertawakal kepada Rabb mereka.” .
Juga Allah subhanahu wa ta’ala bantu mereka dlm menghadapi musuh yg nyata itu di antara dgn menurunkan kitab-kitab yg mencakup ilmu yg bermanfaat nasehat yg mengena yg memberi semangat utk melakukan kebajikan dan memperingatkan dari kejelekan. Selain itu Allah subhanahu wa ta’ala juga mengutus para Rasul yg membawa kabar gembira kepada mereka yg beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan mentaati-Nya dgn pahala.
Juga memperingatkan orang2 kafir yg mendustakan dan berpaling dari Allah dgn berbagai macam hukuman. Allah subhanahu wa ta’ala juga menjamin orang yg mengikuti petunjuk yg terkandung di dlm kitab-Nya yg dibawa oleh rasul-Nya tdk sesat semasa di dunia dan tdk sengsara kelak di akhirat tdk takut serta tdk tertimpa perasaan sedih
Demikian juga Allah subhanahu wa ta’ala bimbing mereka melalui kitab dan para rasul-Nya kepada hal-hal yg bisa melindungi mereka dari musuh yg nyata ini. Allah subhanahu wa ta’ala pun menerangkan kepada hamba-Nya misi yg dibawa setan dan strategi dlm menjaring manusia ke dlm perangkapnya. Juga Allah subhanahu wa ta’ala bimbing mereka kepada jalan yg menyelamatkan mereka dari kejahatan setan dan fitnah dan membantu dgn bantuan yg di luar kemampuan mereka. Karena ketika mereka mengeluarkan segala daya upaya dan minta bantuan kepada Allah subhanahu wa ta’ala akan mudah bagi mereka jalan mana saja yg dituju
Setelah itu Allah subhanahu wa ta’ala sempurnakan ni’mat kepada Adam alaihishalatu was sallam dgn menciptakan istri Hawa dari diri dan jenisnya. Ini dimaksudkan agar tercapai ketenangan dan tujuan-tujuan lain seperti pernikahan kebersamaan dan ada anak keturunan.
Allah subhanahu wa ta’ala juga memperingatkan Adam dan istri utk berhati-hati dari setan krn sesungguh setan adl musuh bagi mereka berdua. Jangan sampai iblis mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika itu Allah mempersilahkan mereka makan buah-buahan apa saja yg ada di dlm surga dan meni’mati segala keni’matan yg ada pada kecuali pohon tertentu. Allah subhanahu wa ta’ala katakan kepada mereka berdua:
“Dan jangan kalian dekati pohon ini sehingga kalian menjadi orang2 yg dzalim.”
“Sungguh kamu tdk akan lapar pada dan tdk tak mengenakan busana dan sungguh engkau tdk akan dahaga pada dan tdk tertimpa panas matahari.”
Maka kedua tinggal di surga selama dikehendaki Allah subhanahu wa ta’ala dgn segala keni’matannya. Akan tetapi musuh mereka berdua terus mengintai dan mencari kesempatan. mk ketika setan melihat senang Adam alaihishalatu was sallam di dlm dan keinginan yg besar utk tetap tinggal di dlm setan datang dgn cara yg lembut seolah seorang yg jujur sedang menasehati ia katakan:
‘Wahai adam apakah engkau mau kutunjukkan sebuah pohon yg jika kamu memakan kamu akan kekal di surga ini dan akan langgeng kerajaan ini serta tdk akan rusak’. Terus menerus ia rayu Adam alaihishalatu was sallam. Ia janjikan ia bisikkan ia berikan harapan dan seolah terus memberi nasehat padahal itu adl penipuan yg besar. Hingga setan pun berhasil menipu mereka berdua dan akhir kedua makan dari pohon terlarang itu. mk ketika makan terlepaslah pakaian mereka berdua sehingga terlihat aurat akhir kedua cepat-cepat mengambil daun-daun surga utk menutupi badan mereka yg tak mengenakan busana sebagai pengganti pakaian mereka. Seketika itu pula nampak hukuman Allah subhanahu wa ta’ala atas maksiat yg mereka lakukan lalu Allah subhanahu wa ta’ala menyeru mereka berdua:
“Tidakkah Aku telah melarang kalian berdua makan dari pohon ini dan Aku katakan kepada kalian berdua sungguh setan adl musuh yg nyata buat kalian berdua.” .
Kemudian Allah tumbuhkkan pada hati mereka taubat yg sungguh-sungguh.
“Adam memperoleh beberapa kalimat dari Robbnya.”
Maka kedua berkata: “Wahai Rabb kami sungguh kami telah berbuat dzalim pada diri kami jikalau Engkau tdk mengampuni dan mengasihi kami benar-benar kami akan menjadi orang2 yg merugi.”
Maka Allah terima taubat mereka dan Allah hapus dosa yg telah menodai mereka. Akan tetapi keluar dari surga jika mereka memakan dari pohon itu sudah menjadi keputusan yg pasti sehingga keluarlah mereka ke bumi yg kebaikan dicampuri dgn keburukan kesenangan dicampuri dgn kesusahannya
Allah kabarkan kepada kedua bahwa Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan memberikan cobaan pada kedua dan anak cucu serta orang2 yg beriman. Yang beramal shalih akan mendapatkan balasan yg baik sebalik yg mendustakan lagi berpaling akibat adl kesengsaraan yg abadi dan adzab yg kekal. Allah subhanahu wa ta’ala ingatkan anak cucu Adam akan hal itu kata-Nya:
“Wahai anak Adam jangan sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan seperti telah mengeluarkan ayah ibu kalian dari surga ia tanggalkan pakaian kedua utk memperlihatkan kepada kedua aurat. Sesungguh ia dan pengikut melihat kamu dari seuatu tempat yg kamu tdk dapat melihat mereka.”
Allah subhanahu wa ta’ala kemudian mengganti pakaian yg ditanggalkan oleh setan dari Adam dan Hawa dgn pakaian yg menutupi aurat mereka dan menghiasi mereka secara lahir. Juga dgn pakaiaan yg lbh baik dari itu yaitu pakaian ketakwaan yakni pakaian hati dan rohani dgn iman keikhlasan taubat dan hiasan dgn segala akhlak yg indah serta menanggalkan segala akhlak yg hina. Lalu Allah subhanahu wa ta’ala tebarkan dari Adam alaihishalatu was sallam dan istri anak turun yg banyak laki2 maupun perempuan di muka bumi. Allah ganti mereka generasi demi generasi utk dilihat oleh-Nya apa yg mereka lakukan
 
 
Faedah yg dipetik:
 
Allah subhanahu wa ta’ala jadikan kisah itu sebagai ibrah utk kita yaitu bahwa sesungguh sombong dengki dan ambisi merupakan akhlak yg berbahaya buat seorang hamba. Kesombongan dan kedengkian iblis membawa kepada apa yg kita lihat demikian juga keinginan kuat Adam alaihishalatu was sallam dan istri mengantarkan mereka memakan buah pohon itu. Kalaulah rahmat Allah subhanahu wa ta’ala tdk segera menyelamatkan sungguh perbuatan mereka itu akan menyampaikan kepada kebinasaan. Akan tetapi rahmat-Nya segera menyempurnakan yg kurang memperbaiki yg rusak menyelamatkan yg binasa dan mengangkat yg telah jatuh.