الثلاثاء، 25 يونيو 2013

Pengertian dan Makna Puisi

   Puisi merupakan suatu karya sastra yang mepunyai beberapa aturan tertentu. Puisi dibagi menjadi dua yaitu, Puisi (biasa) dan Puisi Bebas. Puisi adalah salah satu karya sastra yang terikat oleh rima, irama, serta larik pada setiap baitnya. Sedangkan, puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh rima maupun irama dan tidak terikat pada penyusunan larik setiap baitnya.

    Puisi merupakan suatu karya sastra yang banyak melahirkan sastrawan-sastrawan terkenal seperti, Khairil Anwar, Ajip Rosidi, dan masih banyak lagi. 

    Secara etimologis, puisi diambil dari bahasa Yunani yaitu "Poesis" yang artinya penciptaan. Namun dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan poetry , poet, dan -poem. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang menciptakan sesuatu melalui imajinasinya.

    Ada puisi, ada juga prosa. Apa yang membedakan keduanya? Sebagaimana yang telah disampaikan diatas, puisi adalah ragam karya sastra yang terikat oleh rima,irama, serta penyusunan larik pada setiap bait. Sedangkan, prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Perubahan sari puisi menjadi prosa dan sebalinya disebut parafrasa. Contohnya,




    Negeriku
mana ada negeri sesubur negeriku?
sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan
jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya di dunia
dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku
ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku
emas dan perhiasan mereka
digali dari tambangku
air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku
……………………………………
K.H.A. Mustofa Bisri, 1995

Hasil parafrasa-nya:


Negeriku

(di)mana ada negeri/ (yang) sesubur negeriku?
Sawahnya (yang luas)/ tak hanya menumbuhkan
padi, tebu, dan jagung/
tapi (sekarang) juga (berdiri) pabrik/, tempat
rekreasi, dan gedung/ (yang merupakan)/
perabot-perabot (untuk) orang kaya di dunia/
dan burung-burung indah piaraan mereka/
(juga) berasal dari hutanku/
ikan-ikan pilihan yang (telah) mereka santap/
bermula dari lautku (yang luas)/
emas dan perhiasan (yang) mereka (pakai)/
(juga) digali dari tambang (di tanah)ku/
air bersih yang mereka minum (pun)/
(ternyata) bersumber dari keringatku/


 Kedua bait puisi di atas berisi pujian, tapi juga sekaligus merupakan caci maki atas keadaan negeri si aku. Pada awalnya penyair melukiskan sawah-sawah yang subur, tapi ternyata di sana sudah berubah fungsi, bukan untuk menanam padi, tebu, jagung, namun sudah dijadikan lahan untuk membangun gedung, pabrik, tempat rekreasi untuk orang kaya. Burung, ikan, emas, dan perhiasan pun diambil dari negeri si aku. Bahkan air bersih yang mereka minum pun dari hasil keringat si aku.       

0 komentar:

إرسال تعليق