الخميس، 18 يوليو 2013

Senjata di Kapal Korea milik Kuba

panama korea utaraKuba mengakui bertanggung jawab atas temuan setumpuk senjata yang ditemukan di sebuah kapal Korea Utara yang disita di Terusan Panama.
Kementerian luar negeri Kuba mengatakan kapal tersebut membawa senjata usang dari Kuba untuk 
Kuba menyebut senjata usang yang dibawa, untuk diperbaiki di Korea Utara.diperbaiki di Korea Utara.

Dalam sanksi PBB diatur pelarangan untuk menyediakan senjata bagi Korea Utara menyusul program nuklir yang dijalankan Pyongyang.Kapal tersebut disita oleh Panama pekan lalu setelah ''muatan militer yang tak dilaporkan'' ditemukan tersembunyi dalam sebuah kapal pengangkut gula.
Bagaimanapun, sebuah pernyataan kementerian luar negeri Kuba menyatakan tetao berkomitmen untuk ''menghormati hukum internasional dengan menjaga perdamaian, pelucutan senjata termasuk pelucutan senjata nuklir.''
Disebutkan bahwa kapal tersebut membawa 240 ton senjata bertahan usang yang terdiri dari dua senjata anti serangan rudal pesawat, sembilan misil dalam bentuk onderdil, dua suku cadang pesawat MiG 21 dan 15 mesin pesawat tempur MiG.
Kuba menyatakan semuanya dibuat di pertengahan Abad 20 dan akan diperbaiki lalu dikembalikan ke Kuba.
"Kesepakatan yang dicapai Kuba dalam hal ini adalah mendukung kebutuhan untuk menjaga kapasita pertahanan kami untuk menjaga kedaulatan nasional,'' demikian isi pernyataan tersebut.
Kuba menambahkan bahwa kapal tersebut bermuatan 10.000 ton gula.

Menolak digeledah

chong chon gang

Awak kapal disebutkan melakukan perlawanan saat akan disita.

Dia memuat sebuah foto yang terlihat seperti obyek hijau besar di dalam sebuah kargo.
Presiden Martinelli mengatakan 35 awak kapal menolak penggeledahan dan kapten kapal mencoba untuk bunuh diri.
AS ''memuji'' Panama atas aksi ini, dan mengatakan sepenuhnya mendukung pemeriksaan atas kapal tersebut.
Kapal dengan nama, Chong Chon Gang, dihentikan di dekat Manzanillo di sisi Atlantik terusan Panama pada pekan lalu.
Kapal ini meninggalkan kawasan timur jauh Rusia dan menyeberang Samudera Pasifik sebelum memasuki terusan pada awal Juni, dengan tujuan Kuba.

The Chong Chon Gang saat melintasi Pasifik juga tidak menyalakan sistem pelacakan otomatis, sebuah tindakan yang dianggap sangat mencurigakan.

0 komentar:

إرسال تعليق